Minggu, 01 Mei 2011

kumpulan cerpen


HARAPAN II
          Berjalan dan berjalan dan terus berjalan menyusuri liku-liku hidup untuk mencari arti sebuah kemenangan yang nantinya akan aku rayakan dengan senyuman manis yang tergoreskan dari bibir ini. Namun kekalahan yang selalu menawarkan dirinya untuk aku rayakan dengan tetesan air mata kepedihan. Disaat aku telah mencicipi arti sebuah perjuangan dan kemenangan telah menampakkan dirinya dan aku telah siap untuk merayakannya, namun semuanya gagal, semuanya hancur, layaknya cermin yang jatuh dan dan hancur berkeping-keping.Seseorang yang aku harapkan akan memberikan peluang untuk mendapatkan kemenangan itu, justru dialah yang telah mebuatku mencicipi kemenangan yang tertunda.
          Cinta memang selalu memberikan harapan untuk membuat seseorang merayakan kemenangan atas apa yang telah diperjuangkan, namun disisi lain justru cinta kepada lawan jenislah yang paling sering membuat kita merasakan kekalahan. Mungkin memang benar perkataan orang, bahwa tidak ada cinta sejati pada diri manusia. Yang ada hanyalah bias cinta.
          Awalnya memang sangat indah karena yang kita lihat pada dirinya adalah harapan yang akan membuat kita selalu tersenyum lebar, namun disaat telah dijalani air mata kepedihan akan muncul mengiringi senyuman lebar yang tergambarkan di wajah.
          Aku masih ingat saat semuanya berawal, saat aku melihatnya memlemparkan senyuman manja dari wajahnya yang kemerah-merahan yang aku anggap sesuatu yang patut aku perjuangkan dengan segenap cinta yang aku miliki, dengan segenap jiwa dan raga yang membalut rangka putih susu, dengan segenap waktu yang diberikan padaku. Tapi siapa yang tahu apa yang telah digariskan sang sutradara kehidupan yang aha cerdas yang kecerdasannya tidak ada yang mampu melebihinya. Semuanya telah sirna seiring berjalannya waktu.
          Mungkin memang benar bahwa kecantikan hanyalah pembungkus dari gumpalan daging yang menyimpan sejuta rasa, mampu menipu setiap insan yang memandanginya. Wajah cantik yang dihiasi dengan bola mata yang semakin dipandang semakin menarik, bibir yang semakin dilirik semakin mekar senyumannya, rambut yang berombak, ternyata tidak mampu menguburkan kekalahan yang telah aku alami sekarang meskipun aku mencoba dan terus mencoba untuk mengingat dan melihatnya di alam bawah sadarku.
          Pernahkah dia merenung walau sejenak tentang diriku yang rela mengorbankan hidupku kepadanya, pernahkah dia memikirkan betapa berharganya dirinya buat diriku… sehingga dia secepat itu mengambil keputusan lalu meninggalkan diriku yang berlinangan air mata kekalahan melawan takdir…
          Saat angin bertiup membawa sejuta impian, yang bahkan belum sempat aku nikmati perjuangan yang berikan, yach namanya juga angin yang bertiup, pasti hanya mampu menyentuh kulitluar saja, untung-untung kalau kita sempat menghirup udara segar yang dibawa bersamanya.
          Akhirnya akupun sadar, bahwa di balik kesuksesan pasti ada kegagalan dan aku yakin begitu juga dengan sebaliknya. Kekalahan ini hanyalah sementara, dan ini hanyalah awal dari perjuangan dari hidup yang panjang ini. Masih banyak hal yang harus kita lewati dan yang harus kita lakukan sehingga zaman mampu mengenang nama kita, dan menggoreskannya dalam sejarah cinta meskipun tidak ada orang yang peduli dengan diri ini.
Wahai Tuhanku pemilik segala cinta
Tunjukkan padaku seorang yang yang rela mengorbankan segala sesuatu yang dimilikinya untuk menunjukkan cintanya pada-Mu
Agar aku pun mampu ,mencontoh dirinya
Dan pertemukan aku dengannya agar aku memiliki teman untuk mengarungi samudra kehidupan ini…..
Amin…………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar